Kehidupan (bdk. biota) adalah ciri yang membedakan objek yang
memiliki isyarat dan proses penopang
diri (organisme hidup) dengan objek yang tidak
memilikinya,[1][2]
baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau karena mereka
tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasi kan sebagai benda
mati.[3][4]
Ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan adalah biologi.
Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahan kan homeostasis, memiliki kapasitas untuk tumbuh,
menanggapi rangsangan, bereproduksi, dan—melalui seleksi alam— beradaptasi dengan lingkungan
mereka dalam generasi berturut- turut.
Organisme hidup yang lebih
kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai
cara.[1][5]
Sebuah susunan beragam dari organisme hidup (bentuk kehidupan)
dapat ditemukan di biosfer di bumi, dan
sifat-sifat umum dari organisme ini— tumbuhan, hewan,
fungi, protista,
archaea, dan bakteri—adalah bentuk sel berbasis karbon dan air, dengan
organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.
Dalam filsafat dan agama, konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep tuhan atau dewa, jiwa atau kehidupan setelah kematian.
Daftar Isi:
1. Definisi
2. Teori awal mengenai
kehidupan
3. Asal-usul
4. Kondisi kehidupan
5. Klasifikasi kehidupan
6. Kehidupan
ekstra terestrial
7. Kematian
8. Catatan kaki
9. Bacaan lanjut
10. Pranala luar
Kehidupan di bumi: